DP3A Kota Bandung Hadirkan Sekolah Perlindungan Perempuan dan Anak untuk Turunkan Angka Kekerasan » KORAN PEDULI RAKYAT

Menu

Mode Gelap
Mata Air Surut, Perumda Tirta Mulia Pemalang Himbau Agar Pelanggan Bersabar Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Kota Cimahi Hydroseeding, Teknik Canggih Tanam Rumput Yang Kini Sedang Populer Ema Instruksikan Penanganan ODGJ Agar Kota Bandung Bebas Gangguan Jiwa Kejati Jabar dan PT. Nindya Karya Tadatangani Perjanjian Kerjasama dalam Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara

Bandung Raya · 24 Okt 2023 01:21 WIB ·

DP3A Kota Bandung Hadirkan Sekolah Perlindungan Perempuan dan Anak untuk Turunkan Angka Kekerasan

 DP3A Kota Bandung Hadirkan Sekolah Perlindungan Perempuan dan Anak untuk Turunkan Angka Kekerasan Perbesar

Angka kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Bandung masih cenderung tinggi. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung pada tahun 2022, ada 450 kasus yang masuk ke laporan UPTD PPA. Oleh karena itu, DP3A Kota Bandung meluncurkan Sekolah dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (Senandung Perdana) sebagai upaya menurunkan angka kasus kekerasan di Kota Bandung.

“Empat jenis kekerasan yang tertinggi adalah kekerasan psikis, keduanya fisik, lalu seksual, dan yang keempatnya adalah penelantaran,” ujar Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati. Ia menerangkan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak bisa dilakukan dengan meningkatkan kewirausahaan, menurunkan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak, menekan angka pekerja anak, mencegah perkawinan anak, serta meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan anak.

Sebagai penanganan masalah kekerasan, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, menyampaikan bahwa DP3A sebagai leading sektor harus mampu menginventarisasi kasus tak hanya di hilir, tapi juga di hulu. “Dalam menangani persoalan ini jangan tiba-tiba yang jadi orientasi kita itu di hilir. Tetapi saya berpendapat itu idealnya kita inventarisasi persoalan itu di hulu”, ucap Ema.

Pada Senin 23 Oktober 2023, Senandung Perdana diluncurkan di Pendopo Kota Bandung. Program ini akan melibatkan guru BK, para kepala sekolah, dan pengurus OSIS sebagai pelaksana edukasi pencegahan kekerasan. Pihak DP3A dan Poltekkes Bandung telah menyusun 8 modul yang meliputi pembangunan kualitas keluarga, pengasuhan berbasis hak anak, cegah kekerasan berbasis gender, pencegahan perkawinan usia anak, psiko sosial dan eksploitasi seksual, psiko sosial anak, sanksi hukum, dan keterampilan konseling.

“Dalam program ini, kami mengutamakan juga nanti para guru BK, para kepala sekolah, dan juga pengurus OSIS dari sekolah untuk penguatan sosialisasi dan edukasi pencegahan kekerasan ini dilakukan secara sistematis,” kata Uum.

Diharapkan Senandung Perdana akan menekan kasus kekerasan yang terjadi di Kota Bandung secara sistematis dan komprehensif. Ema berharap program ini bisa mengeliminasi kasus kekerasan pada perempuan dan anak yang terjadi di seluruh Kota Bandung sehingga mewujudkan kota layak anak dan ramah perempuan.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pj Bupati & Ketua PKK Resmi dikukuhkan Sebagai Ayah dan Bunda GenRe SBB

1 Desember 2023 - 12:26 WIB

DPP LSM PMPRI Sesalkan Adanya Dugaan Pegawai Honorer yang Merupakan Anak Pejabat dan Kerabat Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung

25 November 2023 - 17:34 WIB

PJ Bupati SBB: Hari Guru Nasional

25 November 2023 - 11:56 WIB

Bupati SBT: Warga Nagaolat Harus Dukung Semua Program PJ Bupati SBB

25 November 2023 - 09:10 WIB

PJ Bupati SBB Buka Gerakan Pangan Murah

24 November 2023 - 11:14 WIB

Proses Registrasi dan Verifikasi Pedagang di Pasar Baru dan Konsekuensinya Jika Tidak Dilakukan

23 November 2023 - 08:21 WIB

Trending di Bandung Raya
Please turn AdBlock off