Organisasi masyarakat Islam (Ormas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mendadak menjadi sorotan publik setelah terdapat dugaan adanya aliran sesat di dalamnya. Meskipun LDII membantah menjadi organisasi sesat, ajaran-ajaran yang mereka sampaikan tetap menuai kontroversi dan menyita perhatian publik. Berikut ini adalah alasan mengapa LDII dianggap sebagai aliran sesat.
Salah satu alasan mengapa LDII dianggap sebagai aliran sesat adalah karena ajaran yang mereka sampaikan dinilai tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Hal ini ditegaskan oleh anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anwar Abbas. Ia mengatakan bahwa ajaran LDII tidak hanya mengandung kekufuran tetapi juga ajaran lain yang bertentangan dengan ajaran Islam yang shahih. “Apa yang diajarkan di LDII mengajarkan insan untuk melakukan dan mewujudkan dengan cara apapun,” kata Anwar, dikutip dari Tempo.co
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ahli hadis dari Universitas al-Azhar Kairo, Yusuf al-Qardhawi. Pernyataannya tentang LDII yang disebut sebagai Aliran Sesat pun diketahui oleh publik. Tercatat, ia pernah mengeluarkan fatwa kontroversial terkait LDII, yakni menyatakan ajaran-ajaran LDII adalah bertentangan dengan ajaran agama Islam dan mengacu pada simbol-simbol yang dipengaruhi kepercayaan Yahudi dan Kristen.
Sementara itu, LDII sendiri menegaskan bahwa mereka bukanlah salah satu aliran sesat. Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Departemen Komunikasi, Informasi dan Media LDII, Ludhy Cahya. Menurut Ludhy Cahya, LDII sama sekali tak masuk dalam 10 kriteria ajaran sesat yang dibuat oleh MUI. “Kayak sholat tidak menghadap kiblat, tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir, dan 10 kriteria itu tidak satupun LDII ada di dalamnya,” ujar Ludhy Cahya, dikutip dari Republika.co.id.
LDII juga mengklaim bahwa mereka telah mendapat pengakuan dari beberapa ulama senior di Indonesia dan Malaysia. Salah satunya, Dai sekaligus Kyai sekaligus Habib Hasan bin Ja’far Assegaf yang pernah memberi pujian dalam salah satu wawancara televisi. “Saya tidak mengenal organisasi Islam yang lebih sempurna di Indonesia selain LDII,” ujarnya.
Dalam kasus isu aliran sesat yang mengiringi nama LDII, masyarakat diminta untuk bijak dalam menyikapinya. Kita perlu menunggu pernyataan resmi dari kedua belah pihak sebelum membuat penilaian atau kesimpulan apapun.