Ben Kasyafani, artis yang ramai diberitakan menjadi salah satu jemaah organisasi masyarakat Islam (Ormas) Lembaga Dakwah Indonesia (LDII), kembali mencuat dalam berita setelah diduga ikut aliran sesat. Ia dan artis senior Ida Royani pun disomasi oleh dua orang mantan jemaah organisasi tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, dua penggugat tersebut adalah Elyana dan Imam Naasai, mantan pengikut ajaran LDII pada masa silam. Menurut Imam Naasai, Ben dan Ida adalah pengikut ajaran sesat. Imam mengatakan aliran tersebut juga diyakini mendiang ayah Ben yang sempat menjadi imamnya. Ben hanya sebagai jemaah tanpa jabatan tinggi, sementara Ida memiliki jabatan dalam aliran tersebut sebagai pengurus pusat, yakni penerobos ibu-ibu pusat untuk Indonesia bagian barat.
Pasalnya, Lembaga Dakwah Indonesia atau LDII memberikan bantahan ketika mereka dicap sebagai organisasi sesat. LDII sama sekali tak masuk dalam 10 kriteria ajaran sesat yang dibuat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Sangat jelas membantah disebut organisasi sesat. Keyakinan itu dijamin Undang Undang Dasar 45, kan kita menyembah Allah masa dibilang sesat? MUI itu bikin 10 kriteria ajaran sesat, bisa dilihat. Kayak sholat tidak menghadap kiblat, tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir, dan 10 kriteria itu tidak satupun LDII ada di dalamnya,” papar Ludhy Cahya, selaku Ketua Departemen Komunikasi, Informasi dan Media LDII.
LDII sendiri tak ragu mengumumkan bahwa Ben Kasyafani dan Ida Royany adalah benar-benar jemaah mereka. “Ben Kasyafani warga (jemaah), kalau Ida Royani pengurus bagian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga,” ujar Ludhy Cahya, pada Selasa (24/10/2023), ketika dihubungi oleh media.
Kembali ke Ben dan Ida yang disomasi oleh dua mantan jemaah. Hingga saat ini, Ben Kasyafani dan Ida Royani belum memberikan komentar apa pun terkait somasi tersebut. Meskipun begitu, LDII yang akan mengadakan Rakernas di awal November nanti, dijadwalkan akan dihadiri oleh Presiden, Wakil Presiden, dan tiga Capres. “Gimana sesat kalau Presiden datang ke Munas kita? Presiden saja mau datang,” tegas Ludhy Cahya.
Dalam membahas isu yang menyangkut organisasi agama atau umat, media harus memiliki etika dan vast knowledge yang baik. Oleh karena itu, artikel berita yang berkesinambungan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyebaran informasi yang salah atau memicu konflik sosial.