Jajaran Satgas Citarum Sektor 21 bersama awak Media sambangi industri produk tekstil PT Budi Agung, di wilayah Subsektor 01 Jl. Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11/2022).
Dalam hal ini, Dansektor 21 Kolonel Inf T Bayu Wahyu Murwanto menyampaikan kepada pihak perusahaan dan seluruh stakeholder untuk bersama-sama sepaham dalam menjaga lingkungan.
“Saya bukan memberikan Perintah, saya hanya mengajak dan menghimbau,” kata Dansektor 21.
“Supaya pakai hati, melakukan pendekatan secara humanis, tidak perlu kita melakukan tindakan preventif yang berlebihan. Dengan saling percaya rasa tanggung jawabitu akan muncul,” ujarnya
Menurut Dansektor 21 selama 4 tahun Citarum Harum berjalan, perusahaan sudah berusaha melakukan yang terbaik dalam pengelolaan limbahnya. Saat ini yang perlu dilakukan tinggal mempertahankan yang sudah dilakukan lalu meningkatkan supaya menjadi lebih baik lagi.
Pimpinan Umum PT Budi Agung H. Hayun menyampaikan,
“Yang mau kita sampaikan itu dalam hal segi kesadaran masyarakat. Dalam hal penanganan limbah kalau dulu asal asalan itu dampaknya kita rasakan sendiri. Kami insyaallah dalam niat yang tulus bersama Bapak TNI khususnya sub satgas wilayah ini untuk menertibkan terlebih dahulu air buangan kami, juga menjaga lingkungan Kami,” kata H. Hayun.
“Artinya, sungai harus kembali lestari sesuai dengan Perpres no 15 (THN 2018) tentang Citarum Harum yang sudah berjalan. Maka insyaallah dalam pengolahan limbah ini akan Kami lakukan yang terbaik,” sambungnya.
Diketahui bahwa perusahaan ini setiap harinya memproduksi limbah cair sebanyak 700m³ yang dibuang ke sungai Cimande, anak sungai Citarik yang nantinya bermuara ke Citarum.
Adapun dari hasil pengecekan terhadap outlet limbah PT Budi Agung, didapatkan kondisi air dengan kualitas jernih, pH 7 dan terdapat ikan yang hidup di kolam buangan akhir. Pengecekan ini dilakukan oleh Dansubsektor 01 Serma Samsudin, yang didampingi oleh HRD PT Budi Agung dan penanggungjawab IPAL.
“Alhamdulillah saya dari satgas Citarum harum sering melakukan pengecekan pengelolaan IPAL yang ada di Budi agung rutinitas dalam satu bulan itu 5 kali. Saya cek terus pH nya Alhamdulillah normal di angka 7 sampai pengecekan hari ini tidak ada yang berubah. Maka disini juga tidak ada penambahan lagi,” terang Serma Samsudin
“Adapun penambahan ini dari bak kontrol outfall yang tadinya kecil 1×1,5 meter sekarang mencapai 4×2,5 meter. Jadi agak luas supaya ikannya terlihat hidup atau matinya,” pungkasnya.
Dwi selaku HRD PT Budi Agung didampingi Pak Embul (Penanggungjawab IPAL) mengatakan bahwa setiap hari terus dilakukan pengecekan terhadap hasil akhir limbah dan pengukuran pH, sedangkan untuk hasil setiap bulannya yang diperiksa oleh DLH selalu di bawah baku mutu yang menandakan air sudah aman untuk dialirkan ke sungai.Diakui juga bahwa pengawasan dari satga rutin dilaksanakan minimal 1 kali dalam seminggu.
Berakhir pada pukul 15.00 WIB, Kegiatan ini dihadiri oleh Jajaran Sektor 21 dan Subsektor 01 wilayah Rancaekek, H. Hayun (Pimpinan Umum PT Budi Agung), Ibu Dwi (HRD Budi Agung) serta para awak Media.
- PMPRI Desak DPRD Gunakan Hak Interpelasi, Makzulkan Bupati Asahan – Mei 3, 2023
- PMPRI Suarakan Penertiban Reklame Tak Berizin di Kota Bandung – Mei 2, 2023
- Ketum LSM PMPRI Apresiasi Langkah PLH Walikota Bandung – April 30, 2023