KAB. BANDUNG,- Melaksanakan kegiatan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke 4 Pabrik dalam sehari, Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Arh Wahyu Jiantono ingatkan para pelaku industri untuk menggunakan nurani dan moral dalam menjalankan usaha.
“Kalau kita bicara ada atau tidaknya program Citarum Harum, jika pabrik sudah punya komitmen dan berbicara nurani dan moral, pasti mereka akan berupaya untuk mengolah limbahnya itu dengan sebaik-baiknya,” kata Dansektor 21 di salah satu perusahaan yang didsidak.
Sektor 21 melaksanakan giat sidak ke empat IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) industri yang berada di wilayah Cicalengka, Rancaekek, dan Jatinangor pada Rabu (23/3/2022).
Kegiatan sidak ini dimaksud untuk memastikan industri yang berada di wilayah tugasnya tetap komitmen serta konsisten menjaga kualitas hasil olahan limbah cairnya yang dibuang ke sungai dengan kondisi layak dan tidak berbahaya bagi ekosistem.
Adapun Industri yang disidak antara lain perusahaan produk makanan ringan PT Kaldu Sari Nabati (Karina) Cicalengka Plant, perusahaan produk tekstil PT Tata Cakra Investama – Cicalengka, PT Beronica – Rancaekek dan PT Polyfin Canggih – Jatinangor.
Selain pengecekan IPAL, Dansektor juga melakukan pemeriksaan dokumen perizinan serta sertifikat hasil uji lab baku mutu dalam rentang tiga bulan terakhir.
Tampak air hasil olahan limbah dari industri yang disidak ini kondisinya bersih dan ada bak kontrol fish pond di saluran outfall yang berisi ikan koi dan ikan mas yang menandakan air layak dibuang ke badan air dan aman bagi lingkungan.
“Hari ini kami sudah mengunjungi empat pabrik, dari mulai Cicalengka dan saat ini di Polyfin Canggih, dari ke empat pabrik ini kita sudah mengecek proses pengolahan limbah dari hasil produksi, dan hasilnya alhamdulillah cukup baik, memuaskan,” tutur Dansektor 21.
Kepada para manajemen perusahaan yang dikunjungi, Kolonel Wahyu juga menekankan agar pengolahan limbah yang sudah berjalan dengan baik agar bisa dipertahankan dan ditingkatkan.
“Saya sudah sampaikan kepada pimpinan pabrik untuk bisa mempertahankan ini, syukur-syukur bisa ditingkatkan,” ujarnya.
“Seperti di PT Polyfin Canggih ini, tadi kita lihat hasilnya bisa dibilang excellent, ini bisa dijadikan contoh bagi industri yang lain,” tambahnya.
Menurutnya, ke empat Industri yang disidak sudah ikut serta dalam suksesnya program Citarum Harum.
“Alhamdulillah, saya katakan teman-teman pelaku usaha ini sudah mendukung program Citarum Harum yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo sesuai Perpres No. 15 tahun 2018, kami pun merasa senang. Mudah-mudahan seperti yang telah disampaikan oleh Menko Marves Bapak Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan serta Dansatgas Citarum Harum bahwa kondisi Citarum kini tercemar ringan, bisa kita buktikan,” ungkap Kolonel Wahyu.
Dansektor 21 juga mengingatkan kepada pelaku industri penghasil limbah cair khususnya yang berada di wilayah tugasnya untuk menggunakan nurani dan moral dalam menjalankan usahanya agar keseimbangan lingkungan dan ekosistem tetap terjaga.
“Kalau kita bicara ada atau tidaknya program Citarum Harum, jika pabrik sudah punya komitmen dan berbicara nurani dan moral, pasti mereka akan berupaya untuk mengolah limbahnya itu dengan sebaik-baiknya. Karena tentunya kita harus bisa melihat bahwa limbah yang dikeluarkan dari pabrik digunakan oleh masyarakat untuk beragam keperluan dan menjadi tempat bagi biota air. Dan itu akan terpengaruh kala limbah tidak diolah dengan maksimal,” pungkasnya. ***
- PMPRI Desak DPRD Gunakan Hak Interpelasi, Makzulkan Bupati Asahan – Mei 3, 2023
- PMPRI Suarakan Penertiban Reklame Tak Berizin di Kota Bandung – Mei 2, 2023
- Ketum LSM PMPRI Apresiasi Langkah PLH Walikota Bandung – April 30, 2023