Terkait Tambang Rakyat Beltim, Ini Kata Ketua LSM FAKTA

Ade Kelana Ketua LSM FAKTA
Ade Kelana Ketua LSM FAKTA

KPR.COM, Belitung Timur – Menyikapi permasalahan tambang rakyat di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Ketua LSM FAKTA, Ade Kelana angkat bicara.

Ade Kelana mengatakan, dilema tambang Timah Rakyat di Bangka Belitung terkhusus di Belitung Timur (Beltim) memang perlu solusi terbaik untuk semua pihak secara ekonomi, kamtibmas dan lingkungan.

“Tidaklah mudah menyelesaikan masalah ini, namun tetap perlu dicari solusinya, dari tahun ketahun, dari pimpinan Forkopimda yang satu berganti ke pimpinan Forkopimda yang lain, hal ini seperti sudah menjadi urusan wajib untuk diselesaikan,” ujar Ade Kelana kepada awak media. Selasa (22/03/2022).

Bacaan Lainnya

“Sampai  pertemuan terakhir pada hari Senin tanggal 21 Maret 2022, yang diprakarsai Kapolres Beltim, sepertinya belum ada solusi jitu untuk menyenangi semua pihak pada permasalahan ini,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, secara ekonomi, Inti utama dari permasalahan tambang timah oleh rakyat, mereka akan menambang timah dimanapun timah itu berada. “Mau di tempat terlarang ataupun tidak terlarang, legal atau ilegal, yang penting timahnya ada, dengan skala kecil atau rajuk suntik maupun besar atau Rajuk Tower, yang penting akan memberikan penghasilan bagi mereka. Tentu yang menjadi tolok ukur utama selalu kepada karut marut terhadap pencemaran lingkungannya, karena yang akan mendapat nilai buruk adalah Pemerintah Daerahnya,” bebernya.

Sementara dari sisi penegakan kamtibmas, kata Dia lagi, masih terlihat dan dapat pemakluman dari APH, “Bukan dalam pengertian pembiaran dan pro tambang, tentu dengan skala pelanggaran tertentu dalam penegakannya, inipun untuk APH lingkup Kabupaten Belitung Timur, dan akan beda perlakuannya oleh APH di level lebih tinggi atau Direktorat lainnya atau GAKKUM KLHK,” ujarnya.

BACA JUGA  Polres Beltim Gelar Apel Kesiapan Operasi Satam Menumbing 2022, libatkan 184 Personil di G20 Indonesia

“Untuk jangka pendek, sepertinya semua pihak diharuskan untuk memahami, memaklumi dan menahan diri dan tidak memakai kaca mata kuda dalam menyelesaikan sikon ini, agar perputaran ekonomi, kamtibmas dan kesehatan lingkungan di Belitung Timur mampu bertahan dan stabil,” pungkas Ketua LSM Fakta Kabupaten Beltim ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *