KPR.COM, Nabire – Keluarga besar Kerukunan Seram Alune Wemale adakan rapat internal membahas perampingan staf, pendataan jumlah jiwa dan perampingan anggota serta lainnya.
Rapat internal ini berlangsung di Kediaman Bendahara Kerukunan Seram Alune Wemale RT. 06, Desa Wanggar, Kecamatan Distrik Yaro, Kabupaten Nabire, Papua Selasa (1/2/22), Pukul 12.04,Wit dan dihadiri sebanyak 16 Staf Kerukunan.
Selain bahan evaluasi, rapat ini juga digelar guna meminimalisir kekosongan di dalam Struktur Kepengurusan Kerukunan Seram Alune Wemale. Terlebih nya, keputusan hasil rapat internal perampingan Staf itu akan terjadi ketika Staf yang lma kembali ke kampung halamannya di Pulau Seram atau meninggalkan Nabire dimana Ormas ini berdomisili.
Sementara itu, Pendataan kembali jumlah jiwa Anggota, dan jumlah per(KK), Kepala Keluarga sendiri bertujuan agar pelayanan pas sasaran. Sehingga Warga Seram maupun warga lain yang bernaung dibawah Kerukunan Seram Alune Wemale mendapatkan perhatian khusus maupun pelayanan sosial yang baik mumpuni dari pihak Kerukunan Seram Alune Wemale itu sendiri.
Ketua (Kerukunan Seram Alune Wemale), Riskie Maslebu saat dikonfirmasi media ini melalui Via tlfn nya berharap, melalui Kerukunan Seram Alune Wemale ini bisa menjadi contoh baik bagi Warga Maluku, khususnya warga Seram.
Harapnya juga, semoga lewat kekuatan Adat dari Alune Pata Siwa, dan Wemale Pata lima ini mampu menyatukan pemikiran yang berbeda.
“Semoga melalui kekuatan adat istiadat, hubungan antar sudara Alune Wemale dapat menyatukan Katong samua meski dengan latar belakang Agama dan rasa yang berbeda sehingga mungkin lewat wadah ini dapat di kembangkan di seluruh pulau Seram”. Harap Riskie
Lebihnya lagi, adapun falsafah hidup orang sudara yang masih menjadi pegangan yaitu, “Ale Wemale Beta Alune, Ale Salam Beta Sarane, Ale Seram Beta Seram, Ale Maluku Beta Maluku”. Jadi hidup jang baku kuku karna katong samua dari Maluku. Tuturnya
(Ekh-Red)
