KPR.COM-Dirilis dari permasalahan kedisiplinan dan ketidak profesional nya dokter kandungan di Kabupaten Majene dalam tugasnya yang diembangnya tentu hal ini akan menjadi permasalahan besar bagi RSUD kabupaten Majene agar serius ditanggapi pemerintah kabupaten Majene.
Harapan kita Pemda Majene bertindak segera mungkin terkait dengan ketidak profesinalnya salah satu dokter di RSUD Majene yakni dokter kandungan. Ini harus menjadi pertimbangan besar bagi Pemda Majene dan komisi Di DPRD kabupaten Majene yang menangani bidang kesehatan, terkait permasalahan kurang kedisiplinan dokter kandungan. Hal ini disampaikan pada media’ Minggu, (06/09/2020)
Selaku ketua komisi sosial dan keagamaan PB HMI MPO menyampaikan” dengan tegas kita tau pasien ibu hamil ini bisa diperkirakan lebih banyak dari pada pasien yang lain kan begitu, apalagi ini berkaitan dengan ibu hamil. Saya kira kita tau semua terkait ibu hamil dua yang harus di perhatikan dokter kandungan itu, sebab pelayanan yang kurang baik bukan saja akan berdampak pada ibu hamil tetapi juga bayinya.” Ujarnya.
Lanjutnya” Sementara sesusi pengamatan saya bahwa dokter kandungan hari ini kurang ekstra, kurang spirit, untuk berjalan saja keliling ke ruangan perawatan ibu hamil untuk mengecek kondisi dan kesehatan nya itu jarang dilakukan kecuali dokter residen yang kemarin sebelum habis masa tugasnya.”
” bahkan dia hanya menunggu informasi dari perawat yang ditugaskan di perawatan ibu hamil tersebut, yang kita lihat kemarin hanya dokter risiden kandungan yang aktif keliling melihat kondisi para pasien ibu hamil biar tengah malam.” Bebernya.
Berdasarkan informasi yang saya rangkum dan juga sesuai fakta dan keluhan masyarakt bahwa dokter residen kandungan sudah lama tidak ada di Rumah RSUD kabupate Majene. apa yang merasuki gagasan ide Pemda Majene ini dan kenapa tidak bersikap secepat mungkin.” Tegas ketua komisi sosial dan keagamaan PB HMI MPO itu.
“Dokter kandungan defenitif kabupaten Majene dinilai pelayanannya sangat tak ber bobot dan kurang profesional dari kedisiplinannya dan tanggung jawab kepada ibu hamil.”
Ketua komisi sosial dan keagamaan berharap ” dokternya bisa melakukan pelayanan yang profesional disiplin dan bertanggung jawab. Jika tdak segera disoroti maka bisa di pastikan akan besar pada ibu dan anak yang dikandunginya.” Harapnya.
Ketua komisi sosial dan keagamaan Dengan tegas” mengusulkan kepada Pemda kabupaten Majene agar kiranya dokter kandungan perlu di tambah minimal 2 atau 3 dokter lagi tetapi yang profesional mutasi saja ini demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang baik berintegritas, profesional, disiplin dan produktif karena itu harap kita bersama. Tugas pokok seorang dokter, melayani pasien dengan baik sesuai dengan sumpahnya. melindungi masyarakat, melakukan langkah profesional untuk kesembuhan pasien.” tutup Kasman, Ketua komisi sosial dan keagamaan PB HMI MPO.
(Erpan/Red)