Dr. Asep Dedy Sutrisno, Ir.,MP. Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat LPM Universitas Pasundan beserta beberapa staff didampingi Dr. Eki Baihaki M.Si kunjungi Posko Pembibitan Sektor 21 Satgas Citarum Harum di Taman Kehati Komplek Cipageran Asri, Kampung Cimenteng, Kecamatan Cimahi Utara dalam rangka menijau lahan konservasi yang dikelola Sektor 21 untuk mengimplementasikan pengabdian berbasis Lingkungan masyarakat pada hari Kamis (25/06/2020).
Kedatangan Dr. Asep dan para staffnya ini disambut baik oleh Kolonel Inf Yusep Sudrajat selaku Dansektor 21 Satgas Citarum Harum.
“Ini pertama kami patut bersyukur dulu bahwa di dekat area Kota Bandung, Kota Cimahi ada alam yang demikian Indah demikian menyehatkan udaranya, dan hemat saya ini ada potensi untuk dikembangkan menjadi aset daerah, hasil daerah khususnya aset Kota Cimahi dan umumnya aset Jawa Barat dan Indonesia tentunya,” ucap Dr. Asep pada saat membuka wawancara setelah melihat kondisi lingkungan dan Fasilitas di Posko Sektor 21.
Menurutnya, kunjungan ini adalah sebagai kelanjutan akibat dari adanya program Citarum harum, dimana pembangunan dari Sektor 21 ini tidak lepas dari kebijakan Nasional yang memang ada dalam Perpres 15 tahun 2018 tentang Citarum Harum.
Sudah barang tentu kalau Citarum harum ada batasnya sampai 2024, tetapi kalau memang pengelolaan yang berbasiskan lingkungan ini mungkin tidak ada batasnya, “Maka dari itu, kami dari kalangan akademisi perguruan tinggi secara khusus dari lembaga pengabdian masyarakat punya rasa kepedulian dan punya rasa keinginan untuk betul-betul memelihara lingkungan berbasis alam yang pada gilirannya nanti adalah memang punya nilai edukasi buat anak-anak, buat masyarakat semuanya,” katanya lagi.
Dr. Asep mengatakan bahwa dirinya menginginkan alam Jawa Barat khususnya alam di dekat Cimahi ini betul-betul adalah alam yang memang berbasiskan lingkungan yang sangat digandrungi oleh masyarakat, dirinya mewakili Akademisi tidak ingin menyia-nyiakan situasi kondisi ini, “Jelas kami dari sisi akademisi dan memang punya kompetensi dan punya misi dalam rangka darma yang ketiga ‘untuk mengembangkan lingkungan masyarakat’, di samping itu juga InsyaAllah kami juga memiliki sumber daya manusia yang relatif cukup mumpuni dan juga ada fasilitas kampus yang mungkin akan menunjang dalam program-program, yang jelas beliau Kolonel Yusep ini sangat kooperatif sekali,” jelasnyanya.
Dr. Asep menganggap bahwa program ini merupakan gayung bersambut, “Memang ini gayung bersambut gitu kira-kira, di mana memang ada niatan untuk membangun lingkungan yang bagus, lalu kami juga bisa dibilang mencari situs yang begini, jadi klop lah,” ungkapnya.
Ini merupakan suatu langkah ketika ada dari pemerintah daerah mempunyai lahan berbasis lingkungan, program ini dijelaskannya bukan untuk jangka pendek, tapi untuk jangka panjang demi menciptakan suatu lokasi yang betul bisa merepresentasikan harapan masyarakat, yang tentunya harus mampu memberdayakan masyarakat lokal.
Diharapkan langkah ini dapat memenuhi harapan-harapan massa secara luas termasuk massa perkotaan yang memang sangat menginginkan lingkungan yang Asri dan yang menyehatkan. “Maka dari itu, ketika melihat ini, menurut pandangan Kami punya potensi yang luar biasa untuk ditumbuhkan di samping memelihara lingkungan juga untuk memang ada nilai edukasi tadi,” pungkasnya.