Merubah budaya karakter sadar lingkungan harus mulai dari dasar, dalam hal ini Anak-anak sekolah merupakan dasar yang masih mudah untuk dibentuk.
Terkait program Zero Waste, Dansektor 21 berkolaborasi bersama Pemkot Cimahi hadirkan 210 Kepala Sekolah SD, SMP, SMA Sederajat Se-Cimahi, Senin (27/01/2020).
Hadir dalam acara sosialisasi program Citarum harum tersebut Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna, Kepala Dinas Pendidikan Hendra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ronny, seluruh kepala sekolah se-Cimahi dan juga para awak media yang meliputi.
“Penanganan Sampah ini, 22 ton diangkut itu mengeluarkan 11 miliar hanya untuk membuang sampah, sisanya 10 ton berceceran di sekolan, di gang gang rumah dan belum tergarap, sayang sekali dana yang begitu besar hanya untuk sampah” Ungkap M Ronny Kepala DLH Kota Cimahi saat membuka paparan. “Cimahi tidak punya TPA, kita membuang ke wilayah orang. Dengan diterapkannya penggunaan misting dan Tumblr di lingkungan sekolah, penggunaan barang sekali pakai bisa berkurang cukup banyak,” lanjutnya.
Untuk saat ini DLH Kota Cimahi baru mengharapkan 8 Sekolah tingkat SD untuk percontohan dan cukup berhasil mengurangi sampah, contohnya pada paparan ditayangkan salah satu sekolah disebutkan oleh pegawainya bahwa sampah yang biasanya mencapai 11 tong perhari, kini berkurang hanya tinggal 2 tong saja.
Disampaikan pula oleh kolonel Infanteri Yusep Sudrajat bahwa sampah ini juga merupakan salah satu permasalahan yang memberikan kontribusi terhadap tercemarnya Sungai Citarum, hal ini yang menyebabkan sungai Citarum ‘booming’ pada bulan November 2017 sebagai sungai terkotor di Dunia, hingga pada Februari 2018 Terbitlah Perpres No 15 Tahun 2018 tentang Pengendalian kerusakan DAS Citarum.
Dengan adanya program ini, Yusep berharap Cimahi bisa menjadi percontohan kota dengan Zero Waste mulai dari dasar, “Kita mulai dari anak sekolah ini kan lumayan bisa mengurangi penggunaan sampah plastik. Dengan membawa Rantang atau Misting untuk bekal makan dan Tumblr, satu murid paling sedikit 3 sampah plastik yang digunakan, dikalikan berapa ratus murid, dikalikan berapa sekolah yang ada, itu sudah bisa mengurangi banyak sampah di Cimahi,” pungkasnya. Yusep pun berharap agar program ini bisa dijalankan di kota kota lain bahkan hingga tingkat provinsi.
Disamping itu, Ajay M Priatna Walikota Cimahi mengungkapkan harapannya agar Kepala sekolah yang hadir dapat menularkan apa yang didapatkan didalam rapat kepada seluruh lingkungan sekolahnya masing-masing, contohnya seperti pada rapat kali ini sama sekali tidak ada penggunaan air kemasan, ”Tidak ada lagi yang dapat menjaga lingkungan ini selain kita sebagai masyarakat yang tinggal di kota ini, mudah mudahan adanya pertemuan ini dapat menambah ilmu bagi kita semua. Dan dari kita pemerintah kota akan membuat regulasi untuk sedikit memperkecil limbah khususnya sampah plastik, untuk itu saat ini dirapat rapat sudah tidak ada lagi air dalam kemasan. Mudah mudahan hal ini bisa kita laksanakan bersama sama, supaya kota ini bisa lebih baik dalam hal lingkungan” harapnya.
Di akhir acara Teti Rismayanti Salah satu Kepala sekolah yang diwawancarai media mengungkapkan sekolahnya sudah melaksanakan program ini sekira 1 tahun yang lalu “Alhamdulillah, di SDN Cibabat 5 sudah berjalan, dan untuk murid juga kami menghimbau membawa keresek sendiri untuk tempat sampahnya lalu dibawa ke rumah masing-masing setelah pulang sekolah. Kami bekerjasama juga dengan pihak ketiga untuk mengelola sampah organik untuk menjadi pupuk,” tutupnya. (Ros)