
RANCAEKEK – Pasca menerima laporan dari masyarakat tentang kondisi sungai Cimande yang hitam pada tanggal 15 Januari lalu, pada hari itu juga Tim Gabungan Satgas Citarum Harum Sektor 21 atas perintah Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat melibatkan Subsektor 01 Rancaekek, 02 Cileunyi dan 15 Sumedang cepat tanggap menelusuri sumber dari air berwarna Hitam tersebut,
Selengkapnya Baca : https://koranpedulirakyat.com/2020/01/15/dapati-laporan-kondisi-sungai-hitam-pekat-dan-bau-limbah-satgas-sektor-21-cepat-tanggap/
Hasil penelusuran dari tanggal 15-16 Januari lalu, Satgas menemukan parit tersebut bermuara di kawasan industri Asia Agung, namun dari kondisi yang ada di parit berbeda jauh dengan pembuangan di outfall 4 Pabrik di kawasan industri tersebut.

Adapun dari keempat pabrik tersebut, diantaranya PT Beronica, Kosinatex, Moatex dan Jaesang, 3 diantaranya tidak membuang limbah ke sungai, selain karena belum mempunyai izin membuang, ketiga pabrik itupun menggunakan ulang air limbahnya untuk produksi atau Recycle.
Satu pabrik yang membuang limbahnya ke sungai adalah PT Beronica, namun saat dilakukan penelusuran pada rabu malam dan pada hari kamis ternyata hasil limbahnya jernih.
Perubahan warna air ditemukan sekitar jarak 20 meter dari Kawasan Asia Agung, dan setelah ditelurusi lagi disinyalir perubahan warna air tersebut adalah karena proses terangkatnya sedimentasi atau endapan yang sudah bertahun tahun ada di parit. Hal ini bisa terjadi karena derasnya air yang mengikis lapisan lumpur yang mengendap di jalur parit yang berliku. Selain itu, dijelaskan pula oleh Serka Mulyana Dansubsektor 21-01 Rancaekek bahwa cuaca pun berpengaruh terhadap terangkatnya sedimentasi dari lumpur parit. “Dari endapan bertahun tahun itu, begitu air deras naik itu endapannya. Dari sananya bening, dari belokan terangkat. Cuaca juga berpengaruh,” ungakpnya.

Dengan adanya peristiwa ini, maka tindakan yang dilakukan Subsektor 21-01 Rancaekek adalah melaksanakan pengerukan parit di belakang kawasan Asia Agung yang melibatkan 28 karyawan dan staff dari kawasan Asia Agung pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2020. “Dikerjakan 28 karyawan dari dari PT Beronica, PT Moatex, PT Kosina, PT Jaesang, dari pukul 09.00 sampai 13.00 WIB dengan peralatan manual diantaranya Pacul, Singkup, Gacok, Parang dan mesin rumput,” jelasnya. “Dari pengerukan sepanjang 90 meter berhasil dikumpulkan 60-70 kubik lumpur,” pungkasnya.
Setelahnya, dengan mengajak awak media, Subsektor 21-01 Rancaekek melaksanakan patroli dan pemantauan pada hari ini, rabu (22/01/2020) dengan kondisi parit dan sungai Cimande jernih dan tidak terpapar limbah. (Ros)