
Menindak lanjuti laporan dari video yang beredar di media sosial terkait adanya temuan pencemaran di aliran sungai Cimande perbatasan Jambu leutik dan Rancaparit, Jelegong, hingga perbatasan Kampung Bojong Kalong dan Cikijing. Satgas Citarum Harum Sektor 21 dibawah perintah Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat melibatkan 3 Subsektor sekaligus, yakni Sub 01 Rancaekek, Sub 02 Cileunyi serta Sub 15 Sumedang, bersama wartawan media peliput Citarum Harum untuk melakukan penelusuran dan tindakan terhadap kondisi yang dilaporkan warga, Rabu (15/01/2020).
Tim Gabungan Satgas menelusuri sumber aliran yang dilaporkan dari video yang beredar di media sosial, kegiatan ini dilaksanakan sejak Pukul 16.30 WIB mulai dari sungai Cimande hingga masuk ke Kawasan Asia Agung yang didalamnya terdapat 4 Pabrik textile diantaranya PT. Beronica, Moatex, Kosinatex dan Yoosung.
Setelah dilakukan penelusuran oleh Tim Gabungan Sektor 21 bersama Awak Media, kondisi aliran sungai ditemukan benar adanya berwarna hitam dan berbau di lokasi Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek yang berjarak sekitar 500 meter dari kawasan Asia Agung.

Tim Satgas menemukan kondisi aliran yang berwarna hitam berkurang ketika memasuki area dibelakang IPAL kawasan pabrik, namun pada tumbuhan yang berada dipinggiran parit, ditemukan rumput yang terkontaminasi berwarna hitam yang dicurigai merupakan slugde (endapan) yang menempel dari limbah. “Limbah aja itu pasti, cuman kami belum tau itu dari pabrik mana” ungkap Serka Mulyana Dansubsektor 02 Rancaekek yang baru menjabat selama 1 Minggu, setelah pergantian dari Dansubsektor sebelumnya. “Nah saya kan ini kan masih baru nih, baru seminggu ini belum pernah saya ngecek baru kali ini pas kejadian ini, karena dari ke 4 pabrik itu saya belum hapal bener situasinya” jelasnya lagi.
Atas kesepakatan, Tim Satgas melanjutkan penelusuran hingga lokasi IPAL dari salah satu pabrik (PT. Beronica) yang terindikasi paling berpotensi memproduksi limbah serupa dengan temuan Satgas.

Setelah ditelusuri, hasil pembuangan akhir dari perusahaan tersebut berwarna jernih, namun setelah 10 meter dari outfall Satgas mencoba mengecek ke dasar aliran dan mendapati lapisan tipis yang berubah menjadi hitam seperti lumpur ketika disentuh. “Jarak 10 meter dari outfall setelah kami cek dasar aliran, didapati lapisan tipis, air berubah menjadi hitam dan seperti lumpur” kata Serka Mulyana Dansubsektor 02 Rancaekek yang merupakan Penanggungjawab Wilayah Rancaekek saat dimintai keterangan oleh awak media. Namun Satgas belum dapat memastikan apakah lapisan tipis yang berubah hitam tersebut merupakan sumber dari aliran hitam yang dilaporkan, karena pada saat pengecekan air limbah nampak jernih.
Sementara itu Dansubsektor Rancaekek yang sebelumnya, Serka Ade Rukmana mengungkapkan, “Sedikit menambahkan ya pa ya, kebetulan lama juga saya gabung di Subsektor Rancaekek, untuk selama ini pa ya saya kaya tadi pabrik Beronica, kawasan Asia Agung khususnya, memang hampir setiap satu minggu dua kali lah saya cek memang hasilnya seperti itu, (jernih/red) hasilnya bagus. Termasuk mungkin pabrik-pabrik lainya hampir sama, hampir seminggu dua kali saya mampir, saya cek dan hasilnya bagus juga,” jelasnya.
Dengan bukti yang kurang dan belum ditemukannya Pabrik yang membuang limbah berwarna hitam tersebut, Tim Satgas tidak mau mengambil tindakan yang gegabah, maka selanjutnya diungkapkan bahwa Satgas akan kembali melakukan Patroli secara berkala.
Kegiatan berakhir pukul 20.00 WIB dengan tindakan pelaporan seluruh kegiatan oleh Subsektor 21-02 Rancaekek kepada Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat untuk meminta arahan dan tindakan selanjutnya.(Ros)